Eropa, Awal yang Sempurna untuk Karir Saya di Bidang Teknologi
Rusna. ST
Kesempatan itu datang benar-benar tanpa diduga
Saat masih menjadi mahasiswa tingkat akhir jurusan Sistem Informasi di Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) Bandung, pada tahun 2012, Rusna mendapatkan tawaran kerja dari Philip Morris (PM), sebuah perusahaan global multinasional di Amerika Serikat.
Menerima tawaran tersebut berarti harus rela melewatkan momen wisuda yang sudah lama ditunggu oleh Rusna dan keluarganya. Namun terlalu sayang melewatkan kesempatan untuk meraih pengalaman kerja di Eropa untuk sebuah proyek Teknologi Informasi.
Ekspansi Global
Sebagai perusahaan global yang berlokasi di berbagai belahan bumi, PM bergantung pada infrastruktur informasi bisnis yang besar dan kompleks untuk memastikan kelancaran aliran data, operasi yang efisien dan pengambilan keputusan. SAP, system ERP terkemuka dunia, konon merupakan satu-satunya perangkat yang sesuai untuk pekerjaan tersebut.
Untuk memberikan dukungan berkelas dunia yang dibutuhkan untuk sistem SAP, PM memutuskan untuk menciptakan fungsi pelayanannya sendiri, dengan tujuh SAP Delivery Center (SDC) yang telah disusun. Untuk mengantisipasi perkembangan lebih jauh di Asia, perusahaan tersebut mempertimbangkan untuk membangun pusat informasi, dengan Filipina dan Indonesia sebagai pilihan utama dari beberapa lokasi yang berpotensi.
Pada akhirnya Indonesia menjadi lokasi yang terpilih karena ketersediaan ahli-ahli tekniknya. Dan itulah mengapa Rusna direkrut- dia dipilih untuk bergabung dengan tim manajemen SDC baru PM di Jakarta.
Mempelajari Penerapan Terbaik
Di kota Lausanne-Swiss, yang berudara dingin, Rusna memulai belajar dan bekerja di salah satu SDC Philip Morris. Dia segera mengobservasi bagaimana SAP berkelas dunia dioperasikan. Tidak setiap hari seseorang bisa menjadi bagian dari operasi global sesungguhnya, maka Rusna yang beruntung mendapat kesemaptan ini, memperhatikan baik-baik setiap detilnya.
Sebagai Associate Analis Sistem Informasi, Rusna bertanggung jawab untuk mengidentifikasi keperluan bisnis dan menerjemahkannya menjadi perincian teknis. Penugasannya di Swiss berkonsentrasi untuk mencatat “best practice” dalam penggunaan SAP di PM seluruh dunia. Saat mengunjungi cabang PM di Swiss, Jerman, Belanda, dan Polandia, Rusna mempresentasikan sasaran dan target proyek, proses bisnis, dan penggunaan SAP di hadapan para pengguna yang telah berpengalaman. Kemudian ia mewawancarai mereka untuk belajar mengenai penerapan dalam kegiatan rutin .
Ilmu yang didapatkan Rusna dan para koleganya diterjemahkan menjadi materi pelatihan eLearning di bidang seperti business processes dan SAP. Materi-materi ini akan digunakan untuk mengembangkan keahlian pengguna SAP PM di Asia Pasifik, Eropa Barat, Eropa Timur, dan Amerika Latin.
Peran Memimpin untuk ITHB
Sejak didirikan, ITHB telah bekerja keras untuk dapat memenuhi kebutuhan perekrut internasional. Usaha ini dimulai dengan kurikulum standar universitas, yang berfokus pada kompetensi, karakter, dan panggilan. Selain itu ITHB menawarkan pelatihan profesional dan program sertifikasi yang berafiliasi dengan vendor global seperti SAP, Oracle, dan Cisco. Career Resource Center membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris dan keahlian seperti perencanaan karier, komunikasi profesional, mewawancara, analisis daya, kepemimpinan, dan kemampuan berwirausaha.
Usaha-usaha tersebut terbayar dengan maksimal. Baru-baru ini, Accenture Malaysia merekrut 47 orang mahasiswa Harapan Bangsa melalui 7 kali rekrutmen di kampus dalam 2 tahun. Para rekrutan baru bergabung dengan proyek Accenture di Kuala Lumpur, Malaysia.
Manager Rusna di PM sangat terkesan dengan performa kerjanya, sehingga mereka memutuskan untuk memilih ITHB sebagai sumber potensial untuk para lulusan yang memiliki kualifikasi SAP. ITHB adalah satu dari sedikit universitas di Indonesia yang menawarkan sertifikasi profesional SAP.
Melanjutkan proyek rekrutmen kampus pada September 2012, PM menunjuk ITHB sebagai satu-satunya pusat perekrutan di Bandung. Senior executives Wayne Michael Bana, Head of Information Services (berbasis di Perth) dan Loic Samson, Manager IS Planning (dari Swiss), ditambah tim HR dari Jakarta dari PM datang ke ITHB untuk memperkenalkan perusahaan mereka kepada para mahasiswa dan menggelar wawancara kerja. Semuanya berawal dari hasil kerja Rusna yang baik di perusahaan besar tersebut.
Pelajaran Hidup
Kisah Rusna dan banyak lulusan Harapan Bangsa lainnya menunjukkan seberapa besar yang bisa diraih oleh generasi muda Indonesia dengan pendidikan dan dukungan yang tepat. Untuk mengikuti jejak Rusna, para murid sekolah menengah saat ini harus berpikir cermat tentang apa yang ingin mereka raih.
Pendidikan bukan hanya tentang mendapatkan kualifikasi formal. Ini tentang merencanakan hidup di lingkungan global, dan mendapatkan sumber daya yang tepat untuk mempersiapkannya,
Jika Anda memiliki keberanian untuk bermimpi, Anda bisa memastikan bahwa universitas seperti ITHB akan selalu menawarkan pengetahuan, pengalaman, dan jaringan untuk menolong Anda menggapai tujuan hidup.