Harapan Bangsa Career Resource Center Membuka Pintu Untuk Bekerja di Amerika Serikat
Kamis, 17/12/2015
BEKERJA di luar negeri apalagi di Amerika Serikat, apalagi di bidang teknologi informasi, tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Itulah yang telah dicapai oleh Hermanto Tjioe, lulusan Teknik Informatika tahun 2008 dari Institut Teknologi Harapan Bangsa, yang kini berkarir di perusahaan konsultan teknologi informasi, Intellium Inc. Perusahaan yang berbasis di Mckinney, Texas, itu mempekerjakan Hermanto sebagai Oracle ERP SCM Consultant sejak tahun 2012.
Lahir di keluarga sederhana sebagai anak dari seorang sopir bus di pulau Bangka, Hermanto sejak muda harus merawat ayahnya yang menderita stroke. Sang ayah lalu menyarankan Hermanto mengikuti pamannya yang memiliki usaha di Bandung. Atas bantuan kakak iparnya, Hermanto kemudian berkesempatan berkuliah di Institut Teknologi Harapan Bangsa.
“Sikap adalah kunci keberhasilan. Sepintar-pintarnya orang, sejenius-jeniusnya orang, kalau tidak punya attitude yang positif, tidak ada yang akan mempekerjakan,” ujar Hermanto Tjioe saat berbagi pengalamannya pada mahasiswa ITHB di kampus ITHB, Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, Kamis (10/12/2015).
“Keberuntungan akan mendekat pada mereka yang tekun menghadapi segala tantangan,” kenang Hermanto. “Saat menjelang lulus kuliah, saya mengalami kesulitan dalam tugas akhir sehingga akhirnya harus lulus terlambat dari target semula. Menjelang lulus, teman-teman baik saya terpilih untuk masuk klub elite di kampus Harapan Bangsa yakni Star Club, di mana lulusannya akan disalurkan ke perusahaan-perusahaan bergengsi di Indonesia. Meskipun gagal menembus klub itu, saya tidak iri hati. Saya memilih bekerja di perusahaan lokal dengan gaji kecil. Ternyata ketekunan membuat saya mendapat kesempatan dan kepercayaan yang semakin besar dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya,” ujar Hermanto. Perusahaan pertama yang mempekerjakan Hermanto memintanya untuk mengaplikasikan program Oracle ERP dan ingin segera launch. “Dalam enam bulan sudah harus implementasi. Saya katakan, kalau harus bekerja 24 jam pun saya siap,” kata pria yang ekspresif saat berbicara itu. Kerja bagusnya dihargai oleh perusahaan dan karier serta gajinya terus naik
Tak lama kemudian sebuah kesempatan besar mendatangi Hermanto tanpa sepenuhnya direncanakan. “Suatu saat saya bekerja di perusahaan yang sedang mengimplementasikan Oracle Application menggantikan SAP yang sudah terkenal di dunia. Jelas saya mengalami kesulitan secara teknis karena tidak banyak konsultan yang berpengalaman dengan perangkat lunak ini. Namun ketika saya gigih dan berupaya mencari solusi dari jaringan konsultan global di dunia maya, saya justru bukan hanya bertemu dengan solusi teknis yang saya cari, tetapi saya malah mendapat tawaran untuk bekerja di Amerika Serikat,” demikian Hermanto menjelaskan dengan semangat.
“Saat saya melamar kerja di perusahaan asing, selain kemampuan teknis, mereka sangat mengutamakan integritas dan kredibilitas yang saya tunjukkan melalui tanggungjawab yang tinggi dalam pekerjaan sebelumnya. Jadi, meskipun saya sudah ditawari pekerjaan menggiurkan dan mendapat visa bekerja di Amerika Serikat sesuai impian saya, saya tetap menyatakan akan menyelesaikan dengan baik proyek di Indonesia yang saat itu tengah saya tangani. Ternyata sikap seperti ini justru dihargai oleh perusahaan di Amerika Serikat yang kemudian merekrut dan memberikan sponsorship penuh untuk visanya.
Diakui Hermanto, perjalanan kariernya yang terbilang tidak mudah itu membuatnya tetap humble karena ia sadar bahwa Tuhanlah yang menentukan jalan hidup seseorang. Hermanto menyimpulkan,”Attitude, dream, plan, dan action adalah mutlak untuk berhasil. Namun akhirnya Tuhanlah yang menentukan.” Hermanto juga mengakui pengalamannya selama kuliah di ITHB ikut membentuk karakternya. “Keterlibatan saya di persekutuan mahasiswa Harapan Bangsa (Harapan Bangsa Student Fellowship) membuat saya berada dalam lingkungan yang positif dan mengandalkan Tuhan,” pungkasnya.