IoT (Internet of Things) : The Next Big Thing
Sebagian orang sudah terbiasa menggunakan aplikasi taksi atau ojek online. Hanya dengan membuka aplikasi tersebut di smartphone, maka kita dapat menentukan lokasi tujuan, lalu memesan kendaraan. Aplikasi tersebut juga memudahkan dalam menentukan lokasi penjemputan. Posisi kita pada saat itu bisa diketahui langsung oleh aplikasi. Semua ini dimungkinkan karena adanya kemampuan untuk membaca sensor GPS (Global Positioning System) pada smartphone kita. GPS mengirimkan koordinat posisi kepada sopir kendaraan melalui internet.
Teknologi GPS yang terkoneksi dengan internet memungkinkan dengan cepat membagikan informasi dimana lokasi kita berada. Bukan hanya sensor GPS, sensor suhu dan kelembaban bahkan denyut nadi manusia pun kini sudah bisa dibagikan melalui jaringan internet. Teknologi ‘benda-benda pintar’ yang dilengkapi dengan beragam sensor yang terkoneksi dengan internet ini disebut dengan istilah Internet of Things.
Peluang Besar
Internet of Things atau IoT adalah teknologi yang mengoneksikan berbagai benda ke media internet, sehingga manusia bisa mengambil informasi benda-benda tersebut setiap waktunya. Potensi pemanfaatan IoT sangat banyak dan bisa diterapkan di berbagai bidang seperti pertanian, kesehatan, transportasi, dan sebagainya. Tidak mengherankan bila Internet of Things disebut-sebut sebagai The Next Big Thing setelah smartphone dan media sosial di abad 21 ini.
Lembaga riset pasar terkemuka, Forrester, memprediksi manajemen transportasi, aplikasi pengawasan dan keamanan, serta manajemen pergudangan dan retail akan menjadi pasar IoT yang sangat besar. McKinsey memperkirakan pada tahun 2020 IoT akan memiliki potensi pasar sebesar US$ 3,7 miliar. Lebih jauh lagi, Gartner memprediksi akan ada lebih dari 20,8 miliar benda pintar yang akan terkoneksi melalui internet. Jumlah itu hampir 3 kali lipat dari populasi penduduk dunia sekarang.
Hal inilah yang membuat para mahasiswa dan dosen di program studi Mobile Technology (MT) Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) meneliti dan mengembangkan karya-karya yang meliputi smart farming, smart transporation, dan automatic weather monitoring. Karya-karya ini memperoleh dukungan biaya oleh pemerintah melalui Kemenristekdikti. Ke depan, produk hasil pengembangan akan siap memberikan sumbangsih untuk masyarakat dan bangsa Indonesia.
Saatnya Berkarya
Indonesia sebagai negara agraria memiliki jumlah lahan dan petani yang besar. Kondisi cuaca, keadaan tanah, dan pengairan sangat menentukan hasil panen. Smart farming karya program studi Mobile Technology ITHB membantu petani dalam mengawasi kondisi cuaca dan tanah untuk mengatur masa tanam dan panen. Pengairan pun kini bisa diatur sesuai jadwal untuk memastikan tanaman tumbuh dengan optimal.
Terlihat bahwa pada masa sekarang dan masa mendatang, keahlian di bidang Internet of Things akan memiliki permintaan yang sangat besar. Indonesia sebagai negara agraris dan maritim merupakan negara yang sangat membutuhkan para ahli dan praktisi di bidang IoT. Sudah saatnya anak bangsa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. ITHB mempersiapkan anak muda bangsa melalui bimbingan dosen-dosen yang handal dan kompeten untuk berkarya nyata melalui teknologi untuk kemajuan bersama.
Dr. Herry Imanta Sitepu, M.T.
Kepala Program Studi Mobile & Internet Technology ITHB