Kegigihan Membawa Saya Mewujudkan Karir Impian di Perusahaan Teknologi Amerika Serikat
Randy Tanudjaja, ST
Di suatu sore yang cerah di Pacific Place, Jakarta, Randy tak sengaja bertemu dengan Rektor ITHB, Dr. Samuel Tarigan. Bagi Randy, momen itu adalah sebuah perjumpaan yang istimewa. Saat itu ia sedikit gelisah karena sedang mempersiapkan diri untuk wawancara dengan tim rekrutmen PT HM Sampoerna. Dalam percakapan singkatnya, Dr. Samuel memberikan dorongan semangat dan optimisme untuk terus berusaha. Sayang, meski sudah memperoleh dukungan, hari itu bukan hari terbaik Randy. Ia gagal dalam wawancaranya. Namun kata-kata dari sang Rektor membekas di pikirannya, “Jika lulusan ITHB dari tahun-tahun sebelumnya bisa berhasil melalui ini tahap ini dan meraih posisi-posisi bagus di perusahaan-perusahaan terkemuka, maka kamu juga pasti bisa.” Tidak ada alasan untuk berpikir sebaliknya. Ini bukan akhir dari dunia!
Beberapa bulan kemudian, Randy mengambil tes SAP-TERP 10 di Jakarta. Tes itu bukan ujian yang mudah karena TERP 10 adalah sertifikat profesional yang telah dikenal secara internasional untuk para konsultan associate, yang terlisensi dari SAP AG Jerman dengan SAP University Alliance. SAP dianggap sebagai sistem informasi terintegrasi yang terbaik dan paling luas digunakan di dunia. Sertifikasi dari SAP merupakan pengakuan global tentang kemampuan memakai SAP untuk meningkatkan kinerja bisnis. Hanya sedikit mahasiswa di Indonesia yang memiliki sertifikasi tersebut. Randy merasa bahwa persiapan untuk ujian TERP10 cukup berat. Ia bersyukur ITHB telah memberikan kursus persiapan TERP 10 yang intensif sebagai bagian dari kurikulum. Kursusnya berjalan selama 10 hari dengan materi detil yang tidak mudah dipahami dan membutuhkan analisis terperinci semua proses pengerjaan.
Pada usaha pertamanya, Randy gagal dalam tes. Namun ia tidak menyerah. Randy berjuang dengan gigih untuk menguasai semua materi dan akhirnya bisa lulus dalam tesnya saat mencoba kedua kali.
Kegigihan Randy akhirnya membuahkan hasil. Pada hari kelulusannya di ITHB, 6 September 2014, setelah melalui pasang surut selama menjadi mahasiswa, Randy maju sebagai lulusan terbaik ITHB dengan IPK 3,93. IPK bukan satu-satunya alasan yang membuat Randy dipilih untuk memberikan pidato kelulusan saat upacara. Ada tiga kunci sukses yang Randy bagikan dalam pidatonya. Pertama, “Selalu lakukan yang terbaik. Kita harus mengakui bahwa tidak ada di antara kita yang bisa memprediksi masa depan. Kita bahkan tidak yakin apa yang akan terjadi di detik selanjutnya. Saya tidak bisa menjamin bahwa segala sesuatu akan baik-baik saja saat kita mengusahakan yang terbaik, tapi pengalaman mengajari saya bahwa setiap tetes keringat dan air mata akan berharga.”
Yang kedua adalah membangun hubungan baik dengan orang-orang di sekelilingmu, termasuk dengan kampus dan alumninya. Terakhir, kembalikan semuanya kepada Tuhan. ”Jangan lupa untuk mengandalkan berkat-Nya dalam setiap langkah. Jangan takut mengambil resiko, karena dari setiap kegagalan ada pelajaran yang diambil. Ingatlah bahwa Ia selalu besertamu.”
Dengan sikap yang positif, tidak butuh waktu lama sebelum Randy mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi. Pada 1 Oktober 2014, ia diminta oleh perusahaan konsultan TI Amerika Serikat terbesar dan bergengsi, Accenture, untuk bergabung dengan proyek teknologi canggih di Malaysia. Kegigihannya membawa Randy ke tempat yang diimpikannya. Ia tahu di dalam hatinya, bahwa dengan iman dan sikap baik, ia menjadi lebih dari pemenang.