Lancar Berkarier di Jepang Berbekal Budaya ITHB
Samuel Adiguna Susanto, alumnus Teknik Informatika Institut Teknologi Harapan Bangsa 2015, penerima beasiswa rektor selama 7 semester, terpilih menjadi salah satu dari 5 orang fresh graduate ITHB yang langsung bekerja di ISFnet Tokyo, Jepang setelah lulus. Saat ini Samuel bertugas sebagai Server Operator dan Customer Relation dengan tugas menjembatani komunikasi antara klien dengan engineer, juga mengatur pemeliharaan server perusahaan.
Sebagai profesional yang berhubungan langsung dengan pelanggan, Samuel harus memberikan layanan yang berkualitas dalam memberikan konsultasi baik untuk klien Jepang maupun klien internasional. Sikap yang baik, terutama kemampuan mengikuti cara berbisnis ala Jepang, menentukan penilaian kinerjanya.
Kedisiplinan ketat Jepang, seperti misalnya ketepatan waktu yang tinggi dan membuat laporan pekerjaan yang detil serta akurat, tidak membuat Samuel kaget. Anak pertama dari 2 bersaudara ini sudah terbiasa dengan budaya Harapan Bangsa di mana mahasiswa, staf, dan dosen selalu berdisiplin dan beretika. “Banyak hal yang diajarkan di ITHB, ternyata menjadi penting di Jepang. Di ITHB, kalau terlambat kuliah beberapa menit saja sudah tidak bisa mengisi daftar absen elektronik. Jika bertemu siapapun harus menunjukkan rasa hormat dan akrab. Budaya ITHB inilah yang sangat membantu kemajuan karier saya sekarang.”
Perusahaan Jepang ternyata sangat menghargai sertifikasi SAP, Oracle dan CISCO yang dimiliki lulusan para ITHB. Sertifikat menunjukkan bahwa kualitas keahlian lulusan tidak perlu diragukan. “Mungkin di Indonesia, kalau tidak ada sertifikat, asal hasil kerjanya oke, tidak jadi masalah. Tapi di sini, memiliki sertifikat membuat penghasilan bertambah.“
Samuel mengakui bahwa communication speech yang diajarkan Rektor ITHB juga sangat bermanfaat dalam komunikasi bisnis dengan klien. Setiap pagi ISFnet mengadakan briefing singkat di mana satu orang mendapat giliran untuk berpidato. Di kesempatan ini para atasan dapat menilai kemampuan berbicara dan cara berpikir karyawan, dan Samuel sukses memberikan impresi baik kepada para atasannya.
Tentang belajar bahasa Jepang, Samuel berujar, “Andai tidak ada ujian dan wawancara bahasa Jepang waktu di Indonesia, pasti akan langsung shock di sini. Sudah lulus kursus bahasa pun masih belum cukup. Waktu saya ke minimarket orang Jepang ngomongnya sangat cepat. Tapi tidak usah terlalu takut karena budaya Jepang dengan budaya ITHB tidak jauh berbeda. Kalau bisa survive di ITHB selama 4 tahun, maka di Jepang nggak terlalu susah.”
Samuel Adiguna Susanto
Server Operator dan Customer Relations Officer – ISFnet, Tokyo, Jepang
Lulusan Teknik Informatika 2015