INFORMATIKA ITHB BERHASIL MERAIH TOP 5 NASIONAL UAJY SILOAM HACKATHON 2019

Permasalahan yang sering terjadi dan menjadi pembahasan di negara ini salah satunya adalah masalah kesehatan. Seiring dengan semakin majunya perkembangan teknologi, penanganan masalah kesehatan pun sangat memerlukan penerapan teknologi tersebut.

Hal inilah yang mendorong mahasiswa Informatika ITHB mengambil langkah berani untuk mengikuti perlombaan UAJY SILOAM HACKATHON 2019 dengan mengajak setiap pesertanya agar dapat mengasah kemampuan mereka untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. UAJY SILOAM HACKATHON 2019 diadakan setiap tahun oleh Himaforka Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan tema yang berbeda setiap tahunnya. Pada tahun ini tema yang diangkat adalah ‘Health with Technology’ dan secara khusus pihak Siloam langsung mengawasi perlombaan ini.

Pendaftaran perlombaan ini dibuka dari tanggal 25 Maret 2019 – 12 April 2019, dan ada lebih dari 40 universitas di Indonesia yang ikut serta. Kemudian pada tanggal 20 April 2019 diumumkan penilaian proposal dan menghasilkan 20 besar tim yang berhasil lolos ke tahap selanjutnya, dengan dua tim dari ITHB pun lolos dalam 20 besar tersebut. Kemudian pada tanggal 26 – 27 April 2019, Tim Informatika ITHB, Nation’s Hope dan Tim Handsome and Brave berangkat menuju Universitas Atma Jaya Yogyakarta untuk melakukan live coding selama 24 jam dan pitching karya mereka yang berkaitan dengan tema ‘Health with Technology’.

Tim pertama, yaitu Tim Handsome and Brave pun masuk ke dalam peringkat 6 besar dengan topik gamifikasi terapi online dengan deteksi emosi menggunakan Natural Language Processing (NLP) yang juga mendapatkan pujian dari Bapak Yosanto selaku Head of Technical Division Siloam Hospitals Group.

“Menurut saya, ide terapi online ini sangat bagus. Karena terapi online ini bisa menjadi solusi untuk kesehatan mental remaja yang sesuai dengan generasi milenial saat ini.” ungkap Bapak Yosanto.

Dan dengan usaha yang gigih serta percaya diri, tim kedua, Nation’s Hope berhasil masuk dalam 5 besar mengalahkan tim-tim pesaing dari UNY, ITS, Binus, Maranatha dan Ciputra.

“Jadi memang dalam kompetisi ini, setiap timnya akan melakukan coding secara langsung saat itu juga tanpa bantuan dari dosen/pembimbing. Untungnya selama kuliah di ITHB kami sudah sering melakukan kerja tim seperti ini. Setelah itu, kami juga langsung melakukan pitching untuk karya kami yakni sebuah aplikasi yang mampu mendeteksi katarak menggunakan Artificial Intelligence (AI), image recognition.” jelas Alessandro saat ditanyakan pengalamannya mengikuti Hackathon 2019.

Tim Informatika ITHB yang berhasil masuk ke dalam 5 besar nasional ini terdiri dari Raffi Verrel Alessandro, Benedict Reydo, Andreas Aditya, dan Hanjaya Suryalim. Aplikasi yang mereka buat benar-benar bermanfaat bagi setiap orang agar lebih aware terhadap penyakit katarak.

“Melalui aplikasi ini, setiap orang dapat menggunakan kamera smartphone-nya masing-masing guna mendeteksi persentase kemungkinan adanya katarak dari orang tersebut.” ucap Benedict Reydo menjelaskan cara kerja dari karya mereka.

Kemenangan ini membuktikan bahwa program studi Informatika ITHB selalu berfokus pada keterampilan masa depan seperti pemrograman Artificial Intelligence (AI) yang dapat mempersiapkan mahasiswanya untuk Karier Global di Jalur Cepat.