ITHB Bantu Perajin Keramik Plered Naik Kelas & Go Global
Foto : Dok. ITHB
Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) melaksanakan Pengabdian Masyarakat (Abdimas) di Kecamatan Plered, Purwakarta pada bulan Mei. Abdimas dengan dukungan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristek DIKTI Indonesia (DRPM Kemenristek DIKTI) ini bertujuan mengaplikasikan ilmu agar perajin Plered dapat lebih maju lagi.
Seperti sudah diketahui, kerajinan keramik di Plered telah dimulai sejak zaman kolonial Belanda. Dalam perkembangannya, perajin juga memproduksi tembikar, gerabah, dan keramik hias. Kerajinan di Plered terus berkembang pesat hingga diresmikan oleh Bung Hatta pada tahun 1950.
Kini kerajinan keramik di Plered, khususnya produksi gerabah, telah menjadi napas hidup para perajin hingga menjadi ciri khas Kecamatan Plered. Ibu Hj. Karliati Juanda selaku Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Purwakarta pun mengungkapkan akan dilaksanakan lagi proyek kerjasama dengan ITHB untuk ke depannya. Sebelumnya para dosen ITHB telah melakukan survei awal dan melakukan brainstorming bersama Ibu Mumun Maemunah, S.E. (Ketua UPTD PSK) dan Dr. Ir. R. Waluyo S, CES, DEA (Sekretaris Dinas Koperasi UKM, Perdagangan dan Perindustrian Purwakarta) dan pimpinan Balai Besar Keramik, serta pengurus perajin keramik yang bernaung dalam Unit Pengembangan Teknis dan Pengembangan Sentra Keramik (UPTD PSK).
Pimpinan Balai Besar Keramik tersebut di antaranya Dra. Tri Yusmani, MT selaku Kepala Bagian Tata Usaha, Cucu Setyawati, ST., M.Si selaku Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi dan Alih Teknologi, dan Dadan Hadian, S.Si., M.Si., selaku Kepala Seksi Pengujian.
Sedangkan deretan dosen ITHB yang berpartisipasi di antaranya Ibu Mentiana Sibarani, S.E., M.Si. (Dosen Manajemen), Bapak Deny Supratman, S.Sn., M.Ds.
(Dosen Desain Komunikasi Visual), Ibu Evasaria Magdalena, S.T., M.T. (Dosen Sistem Informasi), dan Alvin (Alumni ITHB).
Dosen Manajemen STIE-HB Mentiana Sibarani mengatakan, dalam Abdimas itu, ITHB menghasilkan sebuah website e-commerce dan sebuah usulan model green business untuk pelaksanaan kemitraan antara UPTD PSK dan perajin keramik.
“Usulan tersebut akan digunakan oleh UPTD PSK untuk mengembangkan usaha dan membina perajin keramik,” ujarnya.
Foto : Keramik Mulya Plered Website
Sementara menurut Ketua UPTD PSK, Mumun Maemunah, pihaknya dan para perajin Plered merasa sangat terbantu dengan adanya website ini. Dikatakannya, hal ini dapat memperkenalkan usaha perajin keramik secara global.
“Selama ini usaha perajin Plered lebih banyak menggunakan upaya manual seperti poster, event, dan dari mulut ke mulut,” ucap Mumun.
Sedangkan bagi salah satu alumni ITHB yang kini bekerja sebagai web developer dan turut mengikuti program Pengabdian Masyarakat ini, sudah saatnya di era revolusi industri 4.0 ini, usaha kecil menengah seperti UPTD PSK Plered memiliki website e-commerce.
“Selain itu, kami juga mengusulkan model green business kepada pengelola perajin keramik agar mereka dapat mengelola sumber daya alam dengan lebih bijaksana dalam menjalankan usahanya. Dengan demikian, keperluan generasi mendatang tetap dapat terpenuhi,” Jelas Alvin.
Kini website para perajin keramik Plered tersebut dapat dilihat disini.