5 Tahun, 13 Negara, dan Bisnis Yang Berkembang

Cindy Himawan, ST

Cindy Himawan tidak memiliki latar belakang keluarga yang penuh kemewahan, bahkan ibunya harus berjuang keras untuk bisa membiayai studi Cindy. Dengan keterbatasan itu, pada tahun 2006 Cindy berhasil mendapatkan gelar Sarjana Sistem Informasi di Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB). Kompetensinya terbukti membuka banyak pintu – sejalan dengan karakter dan kebulatan tekadnya untuk sukses.

5 tahun setelah lulus, Cindy telah menyelesaikan proyek teknologi informasi dengan penugasan dengan perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia. Dimulai dari Jakarta, ia kemudian memperoleh pengalaman kerja di Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Taiwan, Vietnam, Korea, Jepang, Argentina, Brazil, dan Amerika Serikat.

Perbedaan SAP

Dengan semakin ketatnya persaingan, perusahaan-perusahaan di seluruh dunia harus menjadi lebih efektif dan efisien dari sebelumnya. Salah satu teknologi yang bisa membantu mengembangkan produktivitas adalah Enterprise Resource Planning (ERP), sebuah sistem informasi yang menolong mengatur sumber daya dan menjalankan bisnis secara terintegrasi.

Hari ini, perangkat terunggul untuk ERP di dunia adalah SAP, yang namanya merupakan singkatan dari Systems, Applications, and Products (dalam pemrosesan data). Dikembangkan di Jerman oleh mantan tenaga professional IBM pada awal tahun 1970-an, SAP kini menjadi terdepan di dunia, dengan basis klien yang lebih besar dari kompetitornya seperti Oracle dan JD Edwards.

Di Indonesia, lebih dari 80% perusahaan-perusahaan besar menggunakan SAP, termasuk Pertamina (perusahaan minyak dan gas milik Negara), Astra International (produsen dan distributor perangkat terbesar di Indonesia), Indofood Sukses Makmur (produsen makanan olahan terbesar di Indonesia), dan masih banyak lagi.

Peluang-peluang Internasional

Untungnya bagi Cindy, ITHB mewajibkan mahasiswa untuk memperoleh sertifikasi internasional SAP untuk memenuhi kebutuhan dunia industri saat ini. Untuk menjadi seorang konsultan SAP, lulusan perguruan tinggi idealnya mengantongi sebuah sertifikasi profesional. Mereka juga harus memiliki kemampuan baik bekerja secara individu maupun dalam tim, berkomunikasi secara efektif dengan klien dan system engineers, serta memiliki komitmen bila berurusan dengan beban pekerjaan yang melelahkan.

Sebagai seorang konsultan SAP, tanggung jawab utama Cindy adalah mengenali kebutuhan klien, menerjemahkannya ke dalam konfigurasi teknis, dan memastikan integrasi sistem.

Dalam perjalanannya di luar negri, Cindy bertemu dengan beberapa konsultan SAP lain dari Indonesia. Ia bangga melihat bahwa Indonesia mulai dikenal secara internasional sebagai sumber ahli teknologi, seperti India dan Tiongkok. Bercermin pada pengalamannya, Cindy mengkonfirmasi bahwa peluang-peluang internasional yang sama tersedia untuk para tenaga profesional Indonesia juga.

Berkomitmen untuk Belajar

Di luar pengalaman yang didapatkannya, Cindy masih ingin terus belajar. Ia baru-baru ini mengejar gelar Master bidang Teknologi Informasi, dan mendapatkan IPK 4/4. Memanfaatkan pengalamannya sebagai konsultan lepas waktu, ia juga mendirikan sebuah perusahaan konsultasi TI bernama Aplysit, bekerjasama dengan suaminya. Beberapa perusahaan nasional dan multinasional telah mempercayakan proyek-proyek TI yang cukup besar kepada konsultansi yang baru berkembang tersebut.

Kisah Cindy mampu menginspirasi anak-anak muda Indonesia untuk bertanggung jawab dengan karir mereka dan memastikan mereka memilih program kuliah yang tepat. Selain itu kisahnya menunjukkan bahwa pilihan yang tepat bisa membawa seseorang lebih dari sekedar gelar universitas.

Di ITHB, mahasiswa-mahasiswa Sistem Informasi mendapatkan sertifikasi profesional SAP; dan ITHB adalah satu dari sedikit di Indonesia yang menawarkan program ini. Sejalan dengan pelatihan formal, Career Resource Center (CRC) ITHB mengembangkan ‘soft skills’ seperti komunikasi, presentasi bisnis, pelaporan, dan perencanaan karier. CRC juga memiliki hubungan luas dengan perusahaan-perusahaan besar baik di Indonesia maupun di luar negri, memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk menemukan pekerjaan yang tepat.

Cerita Cindy membuktikan bahwa karir internasional sangat mungkin dijalani para lulusan muda, walaupun kelihatannya sulit di awal. “Kuncinya adalah mempersiapkan diri. Dengan begitu, saat kesempatan datang, kamu sudah siap.”