Rahasia Sukses Alumnus ITHB Membangun Bisnis Online

Dulu, tak sembarang orang bisa menjadi pengusaha. Namun internet membuka jaman baru yang melahirkan para entrepreneur yang memulai usaha dari modal sangat kecil namun pandai memanfaatkan peluang sehingga sukses.

Saat ini, semua aspek kehidupan telah dipengaruhi oleh digitalisasi. Institut Teknologi Harapan Bangsa menyikapi perkembangan ini dengan memperbaharui kurikulum berdasarkan kebutuhan industri terkini. Tidak heran, banyak alumni ITHB sukses menjadi entrepreneur di bidang online business (bisnis daring).

Salah satu alumnus sukses adalah Maharani Br. Sitepu. Lulusan Teknologi Informasi tahun 2013 ini adalah pendiri dan pemilik dari brand Grifabell, sebuah online shop yang memproduksi dan menjual sepatu untuk berbagai kalangan dan usia.

Grifabell memiliki 367 ribu pengikut di Instagram hingga Maret 2018, belum termasuk akun testimoni yang memiliki 37.700 pengikut. Rani mengambil langkah awal wirausaha saat mengerjakan tugas akhir tahun 2012 di ITHB karena terinspirasi semangat entrepreneur yang ditanamkan oleh ITHB melalui mata kuliah wajib Entrepreneurship dan Technopreneurship. Ia mencoba menjadi reseller sepatu milik kawannya, melalui media sosial Instagram, yang saat itu baru mulai ngetren sebagai sarana berjualan. “Dari dulu saya memiliki mimpi untuk mempunyai usaha di bidang fashion. Awal saya berjualan saya menggunakan hashtag (tagar) yang seadanya (umum). Akhirnya barang yang saya pasarkan tidak laku,” kenang Rani.

Rani mencoba lagi, kali ini dengan agak berbeda. Ia menggunakan lebih banyak tagar yang lebih spesifik seperti model, gaya, dan tren sepatu. Untuk pertama kalinya, seorang pembeli tertarik. Disinilah bisnis sepatu Rani mulai berkembang, karena pembeli tersebut memberikan testimoni pertama untuk tokonya. “Kemudian testimoni itu saya upload ke Instagram. Setelah itu, orang-orang semakin percaya dan makin banyak yang membeli produk yang saya pasarkan.”

Rani menemukan trik lain untuk meningkatkan jumlah pengikut dan penjualan, yaitu dengan membangun komunikasi dan barter iklan sesama komunitas penjual di Instagram.  Ini dilakukannya sembari bekerja di sebuah perusahaan setelah lulus.

Kesibukan pekerjaan berbenturan dengan kebutuhan mencari barang, pengemasan, dan pengiriman sebagai reseller, maka ide untuk memproduksi barang sendiri pun menjadi solusi. Seiring bertambahnya pengalaman, Rani memutuskan untuk memproduksi sepatu dengan brand milik sendiri.

Grifabell perlahan-lahan berkembang sebagai produsen sepatu dan membuka lapangan kerja untuk beberapa orang penjahit, membuat sepatu buatan tangan. Selain memiliki 367 ribu pengikut di Instagram hingga Maret 2018, omzet penjualan Grifabell bisa mencapai 70-100 juta Rupiah per bulannya. Produk Grifabell sudah dibawa pembeli ke Cina, Hongkong, dan Korea Selatan. Kini ada 7 tukang dan 4 mesin yang mengerjakan sepatu. Produknya kian dipercaya karena Rani selalu konsisten menerapkan produk dan packaging yang bersih, rapi, dan berkualitas.

Maharani adalah salah satu bukti bahwa alumnus ITHB memiliki visi dan kemampuan membuat perubahan, bahkan sejak penjualan online belum marak seperti saat ini. Ia paham mengapa posisi retail konvensional tergeser oleh bisnis daring, karena banyak konsumen yang malas antri, menghadapi kemacetan, dan menginginkan kepraktisan di tengah keterbatasan waktu.

Grifabell juga mengikuti perkembangan jaman dan meraih pasar yang hampir sama laris di lapak e-commerce seperti Bukalapak, Tokopedia, Lazada, atau Shopee yang menawarkan fasilitas termasuk gratis ongkos kirim atau cash back. “Saya selalu bersyukur berada di ITHB. Rektornya sendiri membekali saya dengan semangat entrepreneurship. Saran untuk memulai bisnis online : lalukan secepat mungkin, harus selalu jujur, contohnya tidak membeli followers, memakai foto produk yang real, harus fast response, dan harus mempelajari teknik marketing digital yang terbaru.”