Sukses Bagi Yang Berani Bermimpi: Memiliki Bisnis di Amsterdam

 “Hendry, you came from zero to hero”.

Sepenggal kalimat itu diucapkan seorang teman kepada Henry, melihat semua perubahan drastis seorang anak muda, yang ia tahu persis seperti apa latar belakangnya.

Hendry, seorang nyong Ambon yang “terlempar” keluar dari salah satu wilayah konflik terparah di Indonesia bertahun-tahun silam di Ambon.

Kesempatan berkuliah di ITHB, membentuk watak nyong Hendry menjadi pribadi yang tanggap dan siap. Baginya, ITHB bukan sekedar tempat menambah pengetahuan, tetapi padepokan dimana karakternya dibentuk, pribadinya diarahkan dan mentalnya dipersiapkan untuk menggapai cita-cita.

“Dulunya ingin mengambil kuliah yang berhubungan dengan teknologi dan komputer. Banyak orang tidak tahu bahwa sebenarnya saya salah pilih jurusan. Tadinya berpikir bahwa DKV itu mirip dengan Informasi Teknologi. Pilihan pertama jatuh pada DKV. Setelah pertengahan semester ke 3 usai, saya berniat mengajukan permohonan pindah jurusan, karena sudah tidak sanggup mengikuti perkuliahan yang tidak sesuai dengan yang saya inginkan. Menggambar dan sesuatu yang berhubungan dengan dunia kreatif bukan salah-satu hobi saya. Dapat dikatakan, saya menghadapi masa-masa sulit sampai semester ke-5.”

Tapi bukanlah seorang nyong cengeng. Baginya, sekali layar terkembang, pantang untuk diturunkan lagi. Tekadnya untuk berhasil seng ada lawang. Melewati semester 5, semua menjadi lebih mudah untuk Hendry.

Tahun 2011, menjadi awal perubahan Hendry.

“Saya magang di Belanda sebagai Graphic Designer di sebuah perusahaan mobile application. Dalam waktu singkat dipercayakan sebagai key-designer dan project manager, posisi yang memegang peran sangat penting dalam perusahaan. Merupakan suatu kebanggan karena saya dipercayakan memegang seluruh proyek-proyek penting yang kemudian berujung sukses, misalnya project untuk Ministry of Foreign Affair App, (Kementerian Luar Negeri) dimana proyek ini berhasil masuk nominasi Accenture Award 2012. UnitApp system yang juga berhasil masuk nominasi Accenture Award 2013 dan paling membuat saya bangga ialah proyek untuk The Royal Familly (kerajaan Belanda).”

“Kepercayaan itu sangat mahal. Terlebih bagi anak seumur saya pada waktu itu. Setelah tiga bulan bekerja magang di salah satu perusahaan desain di Belanda, saya langsung diberi kepercayaan untuk membuka kantor cabang di Indonesia. Sesuatu yang sulit dipercayai. Air mata menetes saat saya bersepeda kembali ke stasiun kereta setelah mendengar bahwa mereka ingin bekerja-sama. Gelar Managing Director saya sandang di usia saya yang ke-23 tahun. Uniknya, sebelum kesepakatan kedua belah pihak dibuat, saya diminta untuk membuat Business Plan untuk melihat prospek ke depan. Bagi mahasiswa yang belum pernah mengecap dunia kerja tentu saja terasa sulit. Namun karena saya sudah dilengkapi dengan pengetahuan Leadership and Entrepreneurship oleh CRC (Career Resource Center) maka tanpa ragu saya berhasil meyakinkan partner business saya tentang prospek bisnis di Indonesia. Saya kemudian diberi kepercayaan untuk memonitor 4 karyawan yang diantaranya alumni ITHB, “kenang Hendry.

Di samping bekerja dengan perusahaan, Hendry juga mencoba merintis usaha sendiri dengan nama Nanuru Design. Jiwa entrepreneur yang semakin kuat membuatnya mengambil keputusan penting. Tahun 2014 ia memutuskan untuk fokus pada perusahaan yang didirikannya.

Seiring berjalannya waktu, Nanuru terus berkembang. Hingga akhirnya, bukan hanya design, Nanuru Design merambah hingga jasa konsultan dan penggagas. Salah satu produk Nanuru Design bahkan telah dibeli oleh perusahaan ternama seperti Nike. Bukan hanya itu, Nanuru Design juga dipercayakan menggambil bagian dalam proyek-proyek yang bernilai triliunan Euro misalnya proyek ING-Bank dan Philips.

“Saya sampai saat ini memiliki koneksi yang luas baik internal (klien) maupun eksternal. direktur perusahaan, pejabat pemerintahan, kedutaan dan lain-lain, “demikian Hendry.

Di tengah kesuksesan telah ia gapai, ada satu mimpi yang belum terwujud. Ia ingin membantu Indonesia lewat pengalamannya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara terdepan di bidang yang ia geluti saat ini.

Baginya, sukses hanya dimiliki mereka yang berani bermimpi.