Sukses Membangun Mindset Baru Transportasi Jawa Barat

Saat ini, nama Tiketux akrab bagi mereka yang ingin memesan tiket travel terutama Bandung-Jakarta. Di balik kesuksesan brand Tiketux, ada perjuangan yang panjang dari salah satu pendirinya, yaitu Barton Yan Fari, alumnus ITHB.

Perjalanan Barton diawali saat melihat iklan ITHB menawarkan kesempatan beasiswa tahun 2002. Walau tidak memiliki uang, peraih NEM tertinggi Kota Batu 2002 ini nekad pergi ke Bandung. “Saya merasa dipilih untuk masuk ITHB. Seperti ada kekuatan yang mengarahkan, bukan kebetulan.” Di akhir semester 1 uangnya habis. Seorang teman membantu melobi Direktur Akademik ITHB, sehingga Barton dapat bekerja magang. “Saya menangis di depan beliau, saya bilang ingin kuliah. Lalu saya diminta mengetik diktat kuliah. Kalau ingat itu, saya sungguh merasakan berkat Tuhan.”

Rektor Samuel Tarigan pernah menyampaikan bahwa ITHB adalah kampus untuk para calon entrepreneur. “Apa yang ditanamkan kampus adalah nilai-nilai yang berpengaruh ke rencana hidup saya, seperti misalnya semangat untuk selalu berprestasi tinggi walaupun menghadapi keterbatasan, dan itu tidak terbayar.”

Alumnus Teknik Informatika 2007 ini sempat menumpang tinggal di rumah teman. Ia bertahan hidup dengan meminjam komputer untuk mengerjakan proyek, sampai membuka servis komputer di lapak sederhana.

Setelah jatuh bangun, di tahun 2010 bersama seorang rekan, Barton mendirikan PT Trans Berjaya Katulistiwa (TBK). TBK menawarkan total solution untuk bisnis transportasi darat, mulai ticketing sampai sistem marketing, keuangan, dan operasional. Klien-klien TBK sangat terbantu dan dapat mengalihkan fokus mereka untuk inovasi pengembangan bisnis inti.

TBK meluncurkan tiketux.com tahun 2013 setelah melihat peluang dari traffic Bandung-Jakarta yang mencapai 20.000 per hari, belum termasuk liburan. Angka itu mengalahkan traffic bus-bus malam.

Salah satu inovasi TBK adalah membuat sistem reservasi online untuk Cipaganti Travel (kini MGo), integrasi dengan produk perbankan, mengatur penjualan tiket di gerai Indomaret. Penumpang bisa dijemput di Indomaret Point dan imbasnya Indomaret mendapat akses promosi ke penumpang.

TBK sukses menginisiasi terbentuknya mindset teknologi untuk sistem transportasi darat, tidak kalah dari transportasi udara. Bukti nyata dialami Baraya Travel:  berkat TBK, Baraya mampu menambah unit kendaraan, loket, serta memperbaharui teknologi. Akibatnya Baraya memiliki traffic terpadat dan  menjadi lebih efisien.  Hampir semua layanan transportasi Jawa Barat seperti Xtrans, MGo, Day Trans, Baraya, Pasteur Trans, MR Trans, Kagum Shuttle, Bhinneka Sangkuriang, Geulis Travel, Arnes Shuttle, Banten Tour Mandiri, serta Banyumili Travel (Kalimantan) menjadi rekanan TBK. Aplikasi TBK dikunjungi 10.000 per hari dari smartphone. Dengan kesuksesan menambah mitra dan meningkatkan omzet, ayah satu anak ini bermimpi sistem transportasi darat di Indonesia kelak mengacu ke standar prosedur operasional TBK, termasuk sertifikasi pengemudi.

Barton tidak lupa tantangan yang dialami saat berkuliah dan mengawali karier, karena itu dia kini memberikan kembali kepada masyarakat dengan membiayai 10 siswa SMA dan seorang mahasiswa ITHB untuk dapat bersekolah. “Saya ingin meneruskan berkat. Untuk merubah sesuatu hanya bisa dari pendidikan ilmu dan karakter. Kita percaya perusahaan jadi besar karena hal-hal demikian. Dan ITHB adalah tempat yang tepat untuk memperolehnya”.

Barton Yan Fari

Pendiri & pemilik PT Trans Berjaya Katulistiwa – total solution transportasi darat

Lulusan Teknik Informatika 2007