Supply Chain Management: Prospek Karier Masa Depan

Kini, hampir semua barang bisa dibeli dengan mudah dan cepat secara on-line, kapan saja dan di mana saja. Oleh karenanya hampir semua perusahaan berlomba-lomba untuk menjual produknya secara on-line. Untuk memastikan usahanya berjalan dengan baik, maka sebuah bisnis on-line perlu memastikan bahwa pesanan diterima sesuai dengan model dan kualitas yang diinginkan, sebanyak yang diinginkan, dan pada waktu yang telah dijanjikan. Agar hal tersebut bisa tercapai maka perusahaan tersebut memerlukan sebuah cara untuk mengelola aliran informasi-dana-barang mulai dari pemasok bahan baku, produsen, distributor, penjual sampai ke pelanggan. Sistem yang menggabungkan aliran informasi dan barang dari ujung ke ujung tersebut dikenal dengan nama Supply Chain Management (SCM) atau manajemen rantai pasok.

Tiada Bisnis On-line tanpa SCM

Internet telah menciptakan sarana yang cepat dan ekonomis untuk menyelesaikan transaksi business-to-business (B2B) dan business to consumer (B2C), sehingga dalam waktu singkat terjadilah ekonomi global seperti yang ada sekarang ini. Seorang pengusaha kini dapat mengetahui di mana sumber bahan mentah yang murah, di mana tempat produksi yang terbaik dan efisien, serta bagaimana mengirimkan barang secara cepat dan bebas dari kesalahan dan keterlambatan. Intinya, sekarang ia dapat membeli, membuat, menyimpan, dan menjual produknya di mana saja.

Untuk merangkai berbagai rekanan bisnis itu ke dalam sebuah jaringan rantai pasok (supply chain), maka pengusaha memerlukan sebuah keahlian pengelolaan yang unik. Pengelolaan di sini meliputi perancangan, perencanaan dan pelaksanaan serta pengawasan proses-proses rantai pasok yang meliputi pengambilan, pembuatan, pergerakan dan penyimpanan barang tersebut. Ke depan keahlian di bidang SCM sangat dibutuhkan karena SCM tidak hanya mendukung bisnis on-line yang semakin mendominasi ekonomi dunia, tetapi juga merupakan tulang punggung dari hampir semua bisnis lainnya. Bagi generasi muda yang ingin masuk ke bisnis masa depan, terutama bisnis on-line, SCM adalah salah satu keahlian yang wajib dikuasai.

Prospek Karir Masa Depan: SCM

Peluang bisnis di bidang SCM khususnya logistik saat ini mencapai Rp2.000 trilyun namun pengusaha di bidang ini baru bisa menangkap peluang sebesar Rp. 300 trilyun. Perkembangan industri kreatif, perkembangan bisnis on-line, dan berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan meningkatkan bisnis SCM sebesar 15-20 % per tahun sehingga Asosiasi Logistik Indonesia memperkirakan kebutuhan sumber daya manusianya mencapai 17.000 orang/tahun. Padahal sampai saat ini hampir belum ada universitas yang secara khusus mempersiapkannya.

Institut Teknologi Harapan Bangsa, yang telah dikenal sebagai kampus IT, menjawab peluang tersebut dengan membuka program studi S-1 Supply Chain Management berbasis teknologi informasi yang pertama di Indonesia. Program unggulan ini akan menawarkan sertifikasi profesi yang diakui asosiasi logistik internasional, kerjasama dengan industri, serta diasuh oleh para pengajar praktisi yang berpengalaman luas dan akademisi di bawah Departemen Teknik Industri Harapan Bangsa yang menempati posisi lima besar di tingkat nasional (LKTI-UI 2016).