Stanford Jaring Empat Mahasiswa ITHB Untuk Global University Innovation Program.
“Stanford University is so startlingly paradisial, so fragrant and sunny, it’s as if you could eat from the trees and live happily forever.” – Ken Auletta
Wow…!!! Mau ngomong apa lagi tentang Stanford? ☺
Menurut International Consultants for Education and Fairs (ICEF), tahun 2021 ada sekitar 260 juta anak muda di seluruh dunia yang ingin melanjutkan kuliah, sementara 47.450 lulusan SMA mencoba peruntungan mereka untuk kuliah di Stanford University untuk tahun ajaran 2022 dan guess what, hanya 2071 calon mahasiswa yang diterima.
Gak heran guys, bagi banyak orang kuliah di Stanford is all but a dream that never came true. Literally, kalau bisa kuliah di sana berarti sesuatu yang emejing banget donk dan gokil nya, di akhir bulan Oktober 2021 ternyata ada empat mahasiswa ITHB yang bisa mewujudkan impian mereka untuk belajar di Stanford University!!
Timotius Haniel dan Thomas Ken Renaldi dari program studi Mobile Technology, Vincentsius Pradipto dari program studi Sistem Informasi, dan Cintya Kristianto dari program studi Informatika. Itulah mereka, peraih beasiswa UIF (University Innovation Fellows) dari universitas yang melahirkan Google tersebut.
Sebelum terjaring program UIF, Timotius dan Ken sudah menorehkan pencapaian akademis mumpuni dengan meraih predikat Top 3 Nasional Google Bangkit 2021 dengan aplikasi BACARA. Ini merupakan aplikasi android yang membantu tunawicara dan tunarungu untuk bisa berkomunikasi dengan masyarakat umum melalui bahasa isyarat yang diterjemahkan secara langsung.
Saat ini, keempat mahasiswa ITHB peraih beasiswa UIF tersebut sudah menyelesaikan tahap 6 minggu pelatihan bersama Stanford University. And by the way, University Innovation Fellows (UIF) ini merupakan sebuah program yang bertujuan untuk memberdayakan mahasiswa di seluruh dunia sebagai agen-agen perubahan di tingkat pendidikan tinggi. Para mahasiswa terpilih ini menciptakan peluang yang membantu rekan-rekan mereka membuka potensi kreatif dan mengembangkan pola pikir yang berpusat pada desain yang diperlukan untuk menghadapi tantangan kompleks di dunia.
Siswa dari semua jurusan dan tingkat akademik -dari tahun pertama hingga PhD- yang ingin membentuk masa depan pendidikan didorong untuk mengikuti program ini, di mana sepanjang tahun 2021 ada 251 mahasiswa dari 65 universitas terkemuka di 15 negara terpilih menjadi mahasiswa peraih program UIF.
Adapun, keempat mahasiswa ITHB yang terpilih telah menentukan dua target yang akan dicapai setelah melakukan pelatihan dengan Stanford. Pertama, meningkatkan jaringan secara global dan kolaborasi dengan organisasi nirlaba. Sedangkan untuk yang kedua adalah meningkatkan keterampilan bisnis siswa dan meningkatkan kepercayaan diri untuk menjalankan bisnis serta meningkatkan koneksi kampus dengan angel investor dan komunitas bisnis dunia.
Bagi Timotius, Thomas, Vincentsius dan Cintya, beberapa manfaat yang didapatkan dari program berkelas dunia ini antara lain meningkatkan daya saing dengan lulusan luar negeri, membangun networking dengan para profesional industri di berbagai bidang industri –seperti FMCG, Consulting, Start-up-, mempertebal kepercayaan diri mahasiswa ITHB dalam perjalanan karier profesional, mendapat dukungan dari berbagai komunitas industri serta menambah portofolio sebagai backbone masuk ke dunia marketplace.